Capung adalah salah satu jenis serangga yang mengalami metamorfosis tak sempurna dalam daur hidupnya. Karena bukan merupakan metamorfosis sempurna, capung tidak mengalami fase kepompong atau pupa. Dalam daur hidupnya, serangga bersayap ini hanya mengalami fase telur, nimfa dan capung dewasa. Untuk menghasilkan telur, capung harus mengalami perkawinan terlebih dahulu. Proses perkawinan yang cukup panjang membuahkan hasil pada capung betina. Betina ini nantinya akan mencari tempat yang baik untuk meletakkan telur-telurnya. Tempat yang biasa digunakan oleh induk adalah tempat yang bersih dan terhindar dari polusi. Telur yang dihasilkan oleh indukan biasanya dilindungi oleh lendir.
Setelah menjadi telur, fase selanjutnya yang dihadapi oleh capung dalam daur hidupnya adalah fase nimfa. Ketika berada pada fase ini, jumlah waktu yang dibutuhkan oleh capung cukup lama. Nimfa capung memiliki ukuran yang cukup besar dan melakukan pernapasan dengan menggunakan insang. Pada fase ini pula, nimfa dapat dikelompokkan menjadi hewan karnivora. Hal tersebut dapat terjadi akibat kebiasaan nimfa yang memangsa berudu, ikan dan nimfa capung lainnya. Nimfa akan mengalami beberapa kali eksidis atau pergantian kulit. Banyaknya proses eksidis yang dialami capung pada fase nimfa membuatnya membutuhkan waktu yang lama. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan fase nimfa adalah 4 minggu. Kita bahkan dapat menemukan nimfa yang membutuhkan waktu selama 4 tahun hanya untuk menyelesaikan siklus hidupnya.
Setelah mengalami fase telur dan nimfa, capung kemudian akan berubah menjadi capung dewasa. Pada fase ini, serangga berukuran kecil ini akan keluar dari air dengan memanfaatkan ranting atau daun yang berada di sekitarnya. Serangga dapat dikatakan menjadi capung sempurna setelah keluar dari axuvia atau kulit nimfa. Pertama kali keluar dari axuvia, capung belum dapat terbang dengan baik. Tubuh yang ia miliki juga terasa lunak dan memiliki warna menerawang. Melalui seleksi alam, serangga akan berubah menjadi capung dewasa yang sempurna. Serangga bersayap ini dapat bertahan hidup hingga 4 bulan lamanya sebelum bertemu dengan kematian.