Tata Cara Pemeriksaan Kondisi Bangunan Gedung

Pada saat mengurus Sertifikat Laik Fungsi maka akan melewati tahap pemeriksaan kondisi bangunan gedung. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui bangunan gedung tersebut laik digunakan atau tidak. Tidak hanya itu saja tetapi juga mengetahui adakah dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya.

Setelah melewati tahap tersebut apabila sudah lolos pada tahap ini maka akan dilanjutkan pembuatan dokumen SLF. Jika belum lolos maka perlu diperbaiki hingga layak untuk digunakan. Proses pemeriksaan tersebut dilakukan secara langsung di lapangan atau di laboratorium.

Demi keselamatan tahap ini sangat penting untuk dilakukan sesuai dengan pedoman teknis dan juga tata cara pemeriksaan. Dalam proses pengurusannya banyak pihak yang meminta bantuan dari Konsultan SLF Bekasi. Supaya lebih jelas, simak uraian di bawah ini.

Maksud dan Manfaat Pemeriksaan Kondisi Bangunan Gedung

Ketika mengurus Sertifikat Laik Fungsi akan dilakukan pemeriksaan keandalan nya. Pemeriksaan ini dilakukan secara administratif maupun teknis. Setelah  selesai dilakukan maka selanjutnya akan ditindak lanjuti oleh pemilik ataupun pengelola gedung tersebut. Pemilik atau pengelola harus melakukan perbaikan supaya terpenuhi kelaikan fungsi bangunan gedung secara menyeluruh.

Manfaat tahap ini yaitu sebagai dasar pertimbangan dalam menerbitkan SLF bangunan gedung oleh Pemerintah Daerah. Manfaat selanjutnya adalah menjadi referensi dalam peningkatan kinerja pembinaan teknis dari bangunan gedung tersebut.

Tata Cara Pemeriksaan Kondisi Bangunan Gedung

  1. Memenuhi Persyaratan Administratif

Sebelum dilakukan pemeriksaan kondisi bangunan gedung, pengajuan permohonan SLF harus memenuhi persyaratan administratif. Persyaratan administratif meliputi, kesesuaian antara data aktual dengan yang ada dalam dokumen status hak atas tanah. Kesesuaian antara data aktual dengan IMB serta dokumen status kepemilikan bangunan gedung yang telah ada atau dimiliki.

  1. Memenuhi Persyaratan Teknis

Persyaratan teknis yang harus dipenuhi adalah kesesuaian antara data aktual dengan dokumen pelaksanaan konstruksi bangunan gedung. Hal ini meliputi, as built drawings, pedoman pengoperasian dan juga pemeliharaan atau perawatan bangunan. Selain itu, peralatan serta perlengkapan mekanikal dan elektrikal bangunan gedung dan dokumen ikatan kerja.

  1. Pemeriksaan Kondisi Bangunan

Setelah persyaratan administratif dan teknis telah terpenuhi maka dilanjutkan dengan pemeriksaan kondisi bangunan gedung. Proses ini dilakukan di lapangan dan laboratorium. Pemeriksaan di laboratorium meliputi aspek keselamatan, kenyamanan, kesehatan, kemudahan, dan sebagainya. komponen konstruksi pembangunan gedung juga perlu diperiksa.

Pengujian yang dilakukan sesuai dengan pedoman teknis data tata cara pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung.  Telah dijelaskan melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum.

Unsur-unsur Bangunan Gedung yang Diperiksa

  1. Unsur Keselamatan

Unsur keselamatan ini seperti kemampuan struktur bangunan gedung apakah stabil dan kokok dalam mendukung beban muatan. Selanjutnya keselamatan dari bahaya kebakaran melalui sistem proteksi pasif dan aktif. Terakhir proteksi dari bahaya petir melalui sistem penangkal yang dipasang.

  1. Unsur Kesehatan

Pada unsur ini yaitu pertama sistem ventilasi dan pengkondisian udara. Sistem ini untuk membuat kondisi udara segar dalam ruangan secara alami dan buatan. Kondisi udara di ruangan pada tingkat tidak boleh mengganggu kesehatan.

Sistem pencahayaan maksudnya kebutuhannya harus disediakan dalam bangunan gedung. Bisa dilakukan melalui pencahayaan alami, buatan ataupun darurat. Di dalam bangunan gedung jug ada sistem sanitasi. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pembuangan air kotor atau limbah, sampah dan penyaluran air hujan. Bahan bangunan yang digunakan harus aman bagi kesehatan.

  1. Unsur Kenyamanan

Dimensi ruang dan tata letaknya bisa memberikan kenyamanan bergerak dalam suatu ruangan sehingga perlu diperhatikan. Supaya orang di dalam gedung bisa nyaman maka harus memperhatikan sirkulasi antar ruang. Kondisi termal juga harus sesuai dengan standar kenyamanan.

Tingkat getaran beserta kebisingan yang ditentukan oleh suatu keadaan tidak boleh penggunaan maupun fungsi bangunan menjadi terganggu. Jangan sampai mereka terganggu oleh getaran yang muncul dari dalam bangunan maupun lingkungan sekitarnya.

  1. Unsur Kemudahan

Unsur kemudahan yang harus dipenuhi, meliputi  hubungan horizontal yaitu tersedianya pintu maupun koridor antar ruang. Selanjutnya sarana transportasi vertikal, seperti tangga, ram, dan lift atau tangga berjalan. Dilengkapi juga dengan akses evakuasi ketika dalam keadaan darurat. Misalnya sistem peringatan bahaya, tangga darurat, jalur evakuasi dan sebagainya.

Di dalam gedung harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana untuk kepentingan umum. Fasilitas tersebut seperti ruang ibadah, toilet, tempat parkit, tempat sampah dan sebagainya,

Nah itulah tata cara pemeriksaan kondisi bangunan gedung. Apabila masih bingung dan belum paham bisa meminta bantun dari jasa Konsultan SLF Bekasi. Semoga uraian di atas bisa membantu memahami tentang SLF.

 

 

 

Scroll to top